Sunday, October 2, 2011

Puisi - Lepaskan dia pergi


Untukmu sahabat,


Lepaskan dia pergi...

redhalah dengan apa juga yang berlaku dalam hidupmu..
lepaskanlah ia pergi
biarlah ia berlalu dari hidupmu
ia bukan kehendakku
bukan juga ketentuanmu

kembalilah ke hadapan Allah
yang Pengasih Penyayang

aku harap di satu detik
akan terbitlah satu kesedaran di dalam hati nuranimu
yang kau mesti melepaskannya pergi
tunduklah kepadaNya dengan bersungguh-sungguh...
seluruhnya..
memohon keampunan atas kesalahan...
sehingga berjurai airmata keinsafan

andai kau tiba di sana nanti
akan terlepaslah beban yang kau tanggung selama ini...
andai kau tiba di sana nanti
kebahagiaan yang bakal menanti...

InsyaAllah...

Saturday, October 1, 2011

Puisi - Kita



Kita

Kita takut kepada yang berkuasa
Kita tunduk pada yang kaya
Kita gugup dengan yang berpangkat
Kita lemah pada yang kuat

Kita kuat pada yang lemah
Kita ego pada yang susah
Kita pandai pada yang bodoh
Kita menindas sesuka hati

Kita tinggi tapi ada yang lebih lampai
Kita rendah tapi ada yang berada di bawah
Kita kuat tapi ada yang lebih berkuasa
Kita lemah tapi ada yang lebih derita

Kita yang meletakkan darjat
Tinggi atau rendah
Kita yang memberi gelaran
Dato’ Tan Sri dan Datin
Kita yang memberi pangkat
Tuan, Pengurus dan Pengarah
Kita, kita, kita...
Semuanya KITA!!!

Setiap kita ada kelebihan
Setiap kita ada kekurangan
Yang kuat membantu yang lemah
Yang lemah ambil pedoman
Yang kuat dijadi panduan
Yang lemah dijadi sempadan

Siapa kita?
Kita manusia
Kita sama
Kita tak punya apa
Kita sama pada mataNya
Kita tak hina
Kita tak mulia
Kita mulia dengan Takwa.

Puisi - Taubat



Taubat

Mudamu
Mengikut nafsu
Engkaulah Raja
Kau penentu segala
Terpesong tidak mengapa
Engkaulah yang benar

Bila musibah merayap melanda
Kau lawan penuh alpa
Kau gagahi menampan sengsara
Akhirnya tersungkur
Kubumu goyah

Yang lupa
Teruskan semua
Nafsu nafsi belenggu hati
Menongkat langit meniti usia
Meninggalkan dunia penuh noda

Yang Disayang
Apa penyudah?
Mengalah
Menyusun jari
Menadah
Memohon keampunan
Taubat pada Allah

Puisi - Tersurat dan Tersirat




Tersurat dan Tersirat

Nukilan yang tertulis
Gambaran yang terlukis
Gerakan yang bersahaja
Kata-kata yang terungkap

Tersurat dan tersirat
Mata kasar yang tersurat
Mata hati yang tersirat
Sang karyawan penuh ilusi

Apa maksud suratan itu
Tiada erti bagi saintis
Padat berisi lagi dramatis
Plot agung seniman tersanjung  

Ada makna setiap kata
Ada maksud setiap warna
Ringan atau berat
Lain mata lain telinga
Ikut hati turut rasa
Terserah pada empunya...

Puisi - Adam dan Hawa


Adam dan Hawa

Kau Adam
Sifatmu Hawa
Lembut lenggokmu
Tersusun langkahmu
Kau perawan
Terjerat dalam jasad satria
Kau lelaki penuh emosi

Kau perempuan
Utuh egomu
Penumbuk sulung
Senjata berharga
Selesai derita
Kau wanita berjiwa jejaka

Aku Satria
Berbudi bicara
Santun bertatatusila
Aku lelaki
Pukulan jitu
Kasar jurusku

Lelakikah aku?
Perempuankah aku?

Puisi - Benang Yang Tersimpul




Benang Yang Tersimpul

Benang yang elok terlilit
Tersusun rapi
Ditarik lurus
Memudah semua
Angkara siapa menyimpul benang

Benang yang tersimpul
Berselirat, berserabut
Lagi ditarik
Semakin utuh simpulnya
Tersilap rentap
Putuslah ia...

Urailah dengan tenang
Teliti ia satu persatu
Lalu jalan yang perlu
Dengan ketabahan
Bulat kegigihan

Kau akan berjaya
Kalau kau jumpa puncanya...

Puisi - Ya atau Tidak


Ya atau Tidak

Ya atau Tidak
Itu bukan ketentuanku,
Aku hanya bisa merancang
Aku hanya mampu menadah memohon
Aku bisa mengerah segala tenaga berusaha
Masa tidak aku siakan
Begitupun ia tidak pasti

Tak siapa boleh menghalang
Apa jua kehendakMu
Siapa mereka?
Mereka menyangka mereka berkuasa
Menghambur kepastian palsu
Mereka angkuh dengan ilmu
Tanpa sedar pinjaman semata
Budaya ketuanan
Dipegang utuh
Mereka taksub dengan harta
Dapat menjamin hidup kata mereka
Benarkah ?

Akli dijadi sandaran
Jasmani dijadi perlindungan
Rohani ditolak ketepi
Dunia kau junjung
Umpama syurga tiada penghujung

Kau tutup segala ruang
Kebal katamu
Siapa kamu
Kamu Dia?

Mungkin,
Itulah kebenaran
Mungkin
Inilah yang bisa terucap
Dengan izinNya
Pengalas kata
Dengan izinNya
Serahkan segalanya padaNya

Kekiri kekanan
Dia tentukan
Jadi maka jadilah
Itu yang pasti...

Puisi - Bangsaku



Bangsaku

Bangsaku
Maruahmu tergugat dikala ini
Hilang arah tujuan
Tanah tumpah darah ini
Penat jerih generasi terdahulu
Entah kemana

Kau kalah dalam persaingan
Kau lesu dalam perjuangan
Lantang bersuara
Langkah tiada

Bangunlah bangsaku
Bangunlah
Bangsa yang dahulu ternama
Tegakkan panji-panjimu
Utuhkan rohanimu
Rapatkan barisanmu
Patuhi pemimpinmu

Ambil kembali apa yang hak
Lemparkan jauh apa yang batil

Jangan sekali engkau terpedaya
Dengan sandiwara dunia
Mungkin kau kalah hari ini
Belum tentu kau tumbang esok hari

Atur kembali langkah sumbangmu
Berguru dari yang tahu
Kembalilah ke medan perang
Dengan dada penuh terisi
Perisai sedia menampan
Senjata sedia menghunus

Kau akan menang
Kalau kena medannya
Kau akan menang
Kalau itu ketentuanNya.

nukilan,
Ahmad Faizal KP Mohamed Yusup @ greng


Diterbitkan dalam majalah Wanita bulan Ogos 2005